Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa melalui Penggunaan
Animasi PowerPoint pada Persamaan Lingkaran
dan Persamaan Garis Singgung Lingkaran
di Kelas XI IA – 2 SMA Negeri
1 Pariaman
Oleh: Mukhlis
==============================================================
This
research aims to improve student’s mathematics learning activity, specially at
equation of circle and equation of radian tangent. For the purpose the
researcher executes learning process by using animation of Powerpoint.
Presentation of items in learning process, presenting accomodated animation and
colaborated question and answer method and guided invention method. The research method used was
qualitative classroom action research with two cycles. The result of this
research indicate that student’s activitiy is always increasing at every
meeting. To increase enough significant activity there are to activities held; to
answer question and activity to do the item. Students activity in responding their
friends opinion is also increasing gradually and the activities of questioning
tends to be constant.
Kata Kunci : Aktifitas, belajar, animasi PowerPoint
Pendahuluan
Metode
pembelajaran yang paling umum dilaksanakan dalam mata pelajaran matematika
adalah metode tanya jawab. Masalah yang sering penulis temui dalam kegiatan
pembelajaran matematila dalam menerapkan metode tersebut adalah kurangnya
respon dari siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Kegiatan pembelajaran berjalan cenderung satu arah. Tidak seberapa siswa yang
mau bertanya serta merespon pendapat temannya. Pada tahap penerapan dalam
kegiatan pembelajaran, sedikit sekali siswa yang mengerjakan soal-soal.
Kenyataan ini berarti kurangnya aktifitas siswa untuk ikut berperan aktif di
dalam proses pembelajaran.
Di dalam Petunjuk Pelaksanaan dan
Pengelolaan Kurikulum 1984 SMA Bab II, Pendekatan Keterampilan Proses
dijelaskan bahwa proses belajar mengajar harus mencerminkan komunikasi dua
arah, tidak semata-mata merupakan pemberian informasi searah dari pihak guru
tanpa mengembangkan kemampuan mental, fisik dan penampilan diri siswa. Proses
belajar mengajar harus dapat ditunjukkan dengan mengembangkan aktifitas cara
belajar untuk mendapatkan, mengelola, menggunakan dan mengkomuni-kasikan
perolehannya (hasil belajar).
Proses belajar mengajar hendaknya mengacu kepada bagaimana siswa
belajar selain kepada apa yang ia pelajari. Penyajian bahan terutama yang
berhubungan dengan konsep-konsep pokok harus mengikutsertakan siswa secara
aktif baik secara perorangan maupun sebagai kelompok, antara lain siswa diberi
kesempatan untuk: (1) mempelajari materi/konsep dengan penuh perhatian dan
kesungguhan, (2) mempelajari, mengalami dan melakukan sendiri cara mendapatkan
suatu pengetahuan, (3) merasakan sendiri kegunaan, berhati terbuka,
mengembangkan rasa ingin tahu, jujur, tekun, disiplin, rapi, kreatif dan terikat
pada tugas yang diberikan, (4) belajar dalam kelompok, menemukan sifat dan
kemampuan teman sekelompoknya, (5) memikirkan, mencoba sendiri dan
mengembangkan konsep dari suatu nilai tertentu, (6) menemukan dan mempelajari
kejadian/gejala yang dapat mengembangkan gagasan baru, (7) menunjukkan
kemampuan mengkomunikasikan cara berfikir yang menghasilkan penemuan-penemuan
baru dan penghayatan nilai-nilai, baik secara lisan, tulisan, melalui gambar
penampilan diri.
Pokok-pokok pikiran diatas itulah yang
hendaknya dapat dikembangkan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar
matematika. Untuk mendukung terlaksananya kegiatan semacam itu maka guru perlu
menciptakan kondisi agar kerangka itu secara keseluruhan maupun kegiatan didalam
bagian–bagiannya harus menampakkan langkah-langkah yang memfokuskan aktifitas
siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam memperoleh, menerapkan,
mengembangkan lebih lanjut hasil belajarnya.
Metode yang digunakan sesuai dengan
kompetensi yang harus dicapai atau masalah yang dikembangkan dalam kegiatan
itu, yang memungkinkan siswa berperan
secara aktif didalamnya. Dalam hal ini guru berperan sebagai motivator
(pendorong) dan fasilitator (penyedia sarana/kemudahan). Sebagai motivator guru
perlu menyadari bahwa motivasi diperlukan tidak hanya pada awal kegiatan saja,
melainkan sepanjang kegiatan belajar mengajar. Sebagai fasilitator, guru
membantu siswa membangun sendiri khasanah pengetahuannya dengan jalan
mengarahkan siswa dalam mencari pengalamannya sendiri.
Selanjutnya William Burton (dalam Arnie
Fajar, 2004:13) mengemukakan “Teaching is
the guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn” yang berarti bahwa
mengajar itu memimpin aktifitas/kegiatan belajar dan bermaksud untuk
membantu/menolong siswa dalam belajarnya. Dalam pengertian ini maka aktifitas
siswa sangat diperlukan dalam belajar mengajar sehingga siswalah yang
seharusnya banyak aktif. Guru berkewajiban menciptakan suatu iklim belajar yang
memungkinkan siswa lebih aktif.
Bahwa aktifitas siswa dalam proses belajar
mengajar sangat penting, didukung oleh John Dewey (dalam Arnie Fajar, 2004:13)
dengan semboyan “Learning by Doing”
Aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar yang dimaksud di sini adalah aktifitas
jasmaniah maupun mental, yang dapat digolongkan dalam 5 hal yaitu: (1) aktifitas
visual (visual activities) seperti
membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demontrasi, (2) aktifitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab,
diskusi, menyanyi, (3) aktifitas mendengarkan (listening activities) seperti mendengarkan penjelasan guru,
ceramah, pengarahan, (4) aktifitas gerak (motor
activities) seperti senam, atletik, menari, melukis, (5) aktifitas menulis (writing activities) seperti mengarang,
membuat makalah, membuat surat.
Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan sikap dan tingkah laku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Perolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan indera lainnya ( Baugh dalam Achsin, 1986 ).
Sementara itu, Dale (dalam Azhar Arsyad,
2003:9) memperkirakan bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang
berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya
sekitar 12%.
Salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang
ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian
media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan
terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Levie & Lentz (dalam Azhar Arsyad, 2003:16) mengemukakan empat
fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b)
fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual merupakan
inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada
isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang disampaikan atau
menyertai teks materi pelajaran.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
Fungsi kognitif media visual terlihat
dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau
gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi
atau pesan yang terkandung dalam gambar.
Fungsi kompensatoris media pengajaran
terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk
memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan
informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
Dari berbagai fungsi dari media pendidikan yang di uraikan di atas,
yang sangat utama di sini adalah fungsi media itu membantu siswa dalam
memahami/mengerti dan mengingat informasi sehingga berdampak pada aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tujuan
penelitian ini adalah:
1.
Untuk meningkatkan aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika, khususnya pada persamaan
lingkaran dan persamaan garis singgung lingkaran.
2.
Untuk mengetahui dan sebagai
pembanding pada kegiatan pembelajaran setelah penelitian ini, apakah
pembelajaran dengan animasi PowerPoint efektif dilaksanakan atau tidak.
Manfaat
penelitian:
1.Meningkatkan kemampuan siswa dalam
menyerap materi pelajaran.
2.
Meningkatkan
kinerja guru sebagai tenaga pendidik yang profesional.
3.
Memberikan
alternatif pemecahan masalah bagi guru-guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Metode Penelitian
Sesuai dengan profesi peneliti saat ini
sebagai guru yang mengajar langsung dikelas maka Penelitian Tindakan Kelas ini
tepatnya dilakukan pada kelas tempat peneliti mengajar. Yang menjadi subjek
penelitian adalah siswa kelas XI IA – 2 SMA Negeri 1 Pariaman yang jumlah
siswanya 42 orang terdiri dari laki-lai 17 orang dan perempuan 25 orang. Penelitian ini berlangsung dalam semester 1 Tahun Pelajaran
2006/2007.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model siklus yang dikembangkan
oleh: Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang mana satu siklus terdiri atas 4
komponen yaitu; (1) rencana (plan), (2) tindakan (action), (3) observasi
(observation), (4) refleksi (reflektion).
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan
dua siklus (siklus I dan II). Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan
siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan. Jika pemecahan masalah pada suatu
siklus tidak optimal maka perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah meliputi aktifitas siswa dalam;
menjawab pertanyaan guru, merespon pendapat teman, mengajukan pertanyaan dan
mengerjakan soal-soal.
Siklus I
a.
Rencana
Kegiatan
yang dilaksanakan meliputi:
1.
Menetapkan pilihan topik atau
Kompetensi Dasar (KD) yang akan disajikan, dalam Siklus I ini penulis memilih
topik sesuai dengan Program Semester
yang telah penulis susun yakni; Persamaan Lingkaran dan Persamaan Garis
Singgung Lingkaran.
2.
Menyiapkan/menyusun
materi pembelajaran dengan animasi PowerPoint. Materi pembelajaran disusun
sedemikian hingga dapat disampaikan dengan tambahan animasi yang menarik pada
bahagian yang terpilih.
3.
Menyusun
rumus-rumus, teorema, atau defenisi yang relevan dengan materi pelajaran.
4.
Menyusun
soal-soal untuk latihan beserta kunci jawabannya yang disertai dengan animasi
untuk memperjelas langkah-langkah penyelesaian.
5.
Merencanakan
waktu untuk pelaksanaan tindakan.
6.
Menyusun serangkaian kegiatan
tindakan.
7.
Menyusun/menetapkan tekhnik
pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan format observasi
dan wawancara serta catatan lapangan
oleh peneliti sendiri untuk mengumpulkan data.
b.
Tindakan
Tindakan yang akan
diberikan selama proses belajar mengajar adalah guru mempergunakan media
pembelajaran laptop dan infocus/LCD yang akan menampilkan animasi PowerPoint
terhadap gambar-gambar bangun yang diperlukan serta menampilkan uraian materi,
rumus-rumus dan defenisi yang dapat diatur pemunculannya. Didalam pembahasan
materi pelajaran guru mrnggunakan metode tanya jawab dan metode penemuan
terbimbing.
Langkah-langkah
Tindakan :
1.
Menyiapkan/menyusun
materi pembelajaran pertemuan 1 dan 2 dengan animasi PowerPoint. Materi
pembelajaran disusun sedemikian hingga dapat disampaikan dengan tambahan
animasi yang menarik pada bahagian yang terpilih.
2.
Mempersiapkan
laptop/komputer dan infokus/LCD untuk guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar.
3.
Membawa dan memasangkan
perangkat/media pembelajaran pada langkah ke kelas tempat mengajar.
4.
Menjelaskan kepada siswa agar
aktif dalam bertanya, menjawab, bediskusi dan mengerjakan soal latihan yang
diberikan.
5.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran (pertemuan 1 dan 2) dengan bantuan animasi sesuai dengan
RPP.
c.
Observasi
Melaksanakan pengumpulan data kualitatif sesuai format
yang disusun untuk menetapkan hasil observasi. Kegiatan ini adalah untuk
mengenali, merekam, mendokumentasikan, mengenali semua indikator,
perubahan-perubahan yang terjadi (termasuk efek samping dan efek lanjutanya)
dan hasil yang dicapai sebagai dampak dari tindakan yang sudah dilakukan. Dalam
kegiatan pembelajaran berlangsung, observer mengamati dan mencatat aktifitas
belajar siswa pada lembar yang sudah. Pengumpulan data juga dilaksanakan dengan
teknik wawancara.
d.
Refleksi
Refleksi sangat penting untuk memahami proses dan hasil
perubahan yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Hakikat refleksi adalah upaya untuk
mengkaji apa yang telah terjadi, telah dihasilkan, atau apa yang belum tercapai
pada siklus berjalan. Berdasarkan hasil refleksi I, disusun perencanaan
berikutnya untuk melaksanakan siklus II. Untuk menginterpretasikan aktifitas
siswa dalam menjawab pertanyaan, merespon pendapat teman, bertanya dan
mengerjakan soal dilihat berdasarkan jumlah siswa yang beraktifitas.
Siklus II
Siklus II dilaksanakan seperti yang telah
dilaksanakan pada siklus I tetapi diadakan sedikit perbaikan pelaksanaan
tindakan.
a.
Rencana
Perencanaan siklus II adalah
disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada
bagian ini adakalanya mungkin diadakan revisi-revisi atau perubahan yang
diperlukan, atau penekanan lebih khusus pada perobahan hasil yang sudah
signifikan.
b.
Tindakan
Melanjutkan tindakan seperti yang telah dilaksanakan
pada siklus I dan mengadakan perobahan atau revisi terhadap tindakan yang
dilakukan sesuai dengan hasil refleksi siklus I.
Langkah-langkah
Tindakan :
1.
Menyiapkan/menyusun materi
pembelajaran pertemuan 3, 4 dan 5 dengan animasi PowerPoint.
2.
Menjelaskan kepada siswa agar
dalam menjawab pertanyaan yang diajukan jangan langsung dijawab sebelum
ditunjuk, apalagi dalam bentuk jawaban koors (jawaban bersama).
3.
Mempersiapkan
laptop/komputer dan LCD/infokus untuk guru dalam melak-sanakan kegiatan belajar
mengajar.
4.
Membawa dan memasangkan
perangkat/media pembelajaran pada langkah 3 ke kelas tempat mengajar.
5.
Melaksanakan
kegiatan pembelajaran (pertemuan 3, 4 dan 5) dengan bantuan animasi PowerPoint
sesuai dengan RPP.
c.
Observasi
Melaksanakan pengumpulan data sesuai format yang disusun
untuk menetapkan hasil observasi seperti yang telah dilaksanakan pada siklus I.
Observasi pada siklus II ini juga melihat sekaligus membandingkan perkembangan
baru yang terjadi pada siklus II.
d.
Refleksi
Refleksi pada siklus II ini adalah untuk menafsirkan
proses dan hasil perubahan yang terjadi akibat tindakan (action) II.
Berdasarkan kajian hasil dari refleksi awal, refleksi I dan refleksi II
disusunlah kesimpulan dari penelitian ini.
Alat pengumpul data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: (1) lembar observasi; berisikan daftar
aktifitas siswa yang akan diamati dan dicatat oleh kolaborator (observer)
dengan cara melakukan tally jika siswa melakukan aktifitas-aktifitas yang sudah
ditentukan. Aktifitas yang dihitung berdasarkan jumlah siswa yang beraktifitas,
(2) lembar jawaban hasil wawancara; berisikan jawaban siswa atas wawancara
peneliti secara kolektif untuk seluruh siswa, (3) anekdot record (catatan lapangan); berisikan
catatan peneliti sendiri atas apa-apa yang dirasakan dan dilihat berobah atas
kemajuan ataupun kemunduran akibat tindakan yang dilakukan.
Sesuai dengan jenis penelitian yang sedang
dilaksanakan ini, maka tekhnik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif. Sebelum dianalisis
data ditabulasi kemudian diinterpretasikan. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dan menafsirkan perobahan
prosentase aktifitas siswa dari satu pertemuan/tatap muka ke pertemuan
berikutnya atau dari siklus I ke siklus II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar